Pada kesempatan
kali ini penulis akan membahas tentang fuel injection. Sebelumnya pernahkah
para pembaca mendengar kata fuel injection? Atau malah baru mendengarnya? Untuk
jelasnya silahkan simak ulasan berikut.
Injeksi bahan bakar atau fuel injection adalah sebuah teknologi yang digunakan dalam
mesin pembakaran dalam untuk mencampur bahan bakar dengan udara sebelum dibakar
bisa juga disebut sebuah sistem mekanis yang menggunakan teknologi pengontrol
yang befungsi mengatur udara dan pasokan bahan bakar ke dalam ruang pembakaran
secara efektif dan efisien. Sistem injeksi ini telah dilengkapi dengan sensor
yang akan mengatur jumlah udara dan bahan bakar yang telah tercampur secara
homogen sesuai dengan kebutuhan dan keadaan mesin saat beroperasi.
Sistem injeksi ini
akan mulai bekerja saat bahan bakar turun atau mengalir dari tangki bahan bakar
menuju proses atomisasi, yakni proses pengkabutan bahan bakar yang akan
disemburkan melalui throttle valve. Proses pengkabutan bahan bakar tersebut
terjadi karena bahan bakar mengalami pemampatan dan memperoleh tekanan yang
cukup tinggi, sehingga diperoleh hasil berupa asap atau kabut. Nah bahan bakar
berbentuk kabut ini akan dikeluarkan lewat lubang injektor canonical yang
posisinya menghadap ke ruang bakar mesin.
Penggunaan injeksi
bahan bakar akan meningkatkan tenaga mesin bila dibandingkan dengan penggunaan
karburator, karena injektor membuat bahan bakar tercampur secara homogen. Hal
ini, menjadikan injeksi bahan bakar dapat mengontrol pencampuran bahan bakar
dan udara yang lebih tepat, baik dalam proporsi dan keseragaman.
Injeksi bahan bakar
dapat berupa mekanikal, elektronik atau campuran dari keduanya. Sistem awal
berupa mekanikal, namun sekitar tahun 1980-an mulai banyak menggunakan sistem
elektronik. Sistem elektronik modern menggunakan banyak sensor untuk memonitor
kondisi mesin, dan sebuah unit kontrol elektronik menghitung jumlah bahan bakar
yang diperlukan. Oleh karena itu, injeksi bahan bakar dapat meningkatkan
efisiensi bahan bakar dan mengurangi polusi, dan juga memberikan tenaga
keluaran yang lebih.
Tujuan
Tujuan utama
pemakaian sistem injeksi sangatlah beragam. Beberapa tujuan pemakaian itu
antara lain:
·
Keluaran
tenaga kendaraan
·
Efisiensi
bahan bakar
·
Performa
·
Kemampuan
untuk memakai bahan bakar alternatif
·
Daya
tahan
·
Penggunaan
kendaraan yang halus
·
Biaya
awal
·
Biaya
perawatan
·
Kemampuan
untuk didiagnosa
·
Kemampuan
dioperasikan di mana dan kapan saja
·
Kepraktisan
penyetelan mesin
Kelebihan
Emisi gas buang rendah
Emisi gas buang
yang dihasilkan dari mesin injeksi akan relatif lebih sedikit karena pembakaran
yang dihasilkan dari mesin berinjeksi lebih sempurna sehingga tidak banyak
meninggalkan emisi gas buang akhir.
Terjadinya
pembakaran yang sempurna pada ruang bakar, sehingga emisi gas buang yang
dihasilkan relatif lebih sedikit apalagi knalpot dilengkapi catalic converter.
Daya lebih besar
Mesin yang
menggunakan teknologi injeksi akan lebih bertenaga karena Konstruksi injektor
tepat berada pada intake manifold sehingga pencampuran bahan bakar lebih
homogen dan pembakaran yang dihasilkan lebih sempurna.
Lebih hemat bahan bakar
Air-fuel ratio
sangat mempengaruhi kesempurnaan pembakaran pada mesin. Standar AFR pada motor
adalah 14,7:1 yang artinya 14,7 udara dan 1 bensin. AFR dapat berubah-ubah,
misalnya pada saat kondisi mesin dingin AFR 5:1, pada saat idle AFR 11:1,
akselerasi 8:1, dan pada saat pemakaian ekonomis 40-60 km/jam AFR 16-18:1. Sistem
injeksi lebih hemat dalam penggunaan BBM karena pasokan bahan bakar untuk mesin
disesuaikan dengan kebutuhan mesin, berbeda jika menggunakan karburator yang
pasokan bahan bakar dipukul rata walau kebutuhan bbm kadang besar kadang kecil.
Tidak memerlukan cok (choke)
Injeksi bahan bakar
dilengkapi sensor temperatur yang akan melaporkan suhu mesin ke engine control
module (ECM) yang akan memerintahkan injektor untuk memperkaya campuran bensin
pada suhu mesin dingin.
Perawatan yang lebih praktis
Teknologi injeksi
bahan bakar berkonsep bebas perawatan. Pada saat servis, pembersihan dilakukan
hanya pada bagian penyaring udara, busi, dan pengaturan klep, tidak perlu
bongkar karburator saat melakukan servis rutin, hanya perlu menyetel lewat alat
khusus.
Kekurangan
Akselerasi kurang responsif
Terjadinya proses
yang panjang dari sensor pengatur jumlah udara dan laporan dari sensor-sensor
lainnya, sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama untuk berakselerasi.
Kurangnya tenaga ahli
Injeksi bahan bakar
termasuk teknologi baru, tidak semua bengkel umum mampu memperbaiki di saat
terjadi permasalahan pada kendaraan.
Sensitif terhadap benturan/guncangan
Semua perangkat
terutama engine control module menggunakan elektronik, sehingga rentan mati
apabila mengalami guncangan atau benturan keras. Pada saat terjadi hal
tersebut, kendaraan berpeluang tidak bisa dihidupkan kembali, karena mengalami
kerusakan pada engine control module. Biaya perbaikan membutuhkan biaya yang
relatif masih mahal.
Sensitif bahan bakar
Ujung injektor
berukuran mikro, sehingga sistem injeksi bahan bakar mudah terjadi penyumbatan
karena bahan bakar yang kotor. Hal ini akan mempengaruhi kinerja kendaraan
sehingga bahan bakar yang masuk ke dalam ruang bakar sedikit,
Sensitif kelistrikan
Kondisi kendaraan
dilaporkan oleh sensor, dan sensor terhubung menggunakan kabel berkonektor.
Konektor sering menjadi penyebab pelaporan sensor ke engine control module
menjadi kacau. Pengiriman laporan sensor ke engine control module menggunakan
sistem pengaman. Apabila konektor kabel terjadi korosi, hal ini akan
meningkatkan sistem pengamanan sehingga laporan dari sensor mengakibatkan
engine control module berfungsi dengan tidak tepat dan dapat mengakibatkan
kerusakan yang disebabkan aliran listrik yang tidak stabil.
Berbagai Skema Sistem Injeksi
Injeksi Titik Tunggal ( Single Point Fuel
Injection )
Injeksi titik
tunggal menggunakan injektor tunggal pada throttle body ( dilokasi yang sama
seperti yang digunakan oleh karburator).
Saat itu
diperkenalkan pada 1940-an di mesin pesawat (disebut karburator tekanan) dan
pada 1980-an di dunia otomotif (disebut Throttle body-Injection oleh General
Motors, Center Fuel Injection oleh Ford, PGM-CARB oleh Honda, dan EGI oleh
Mazda). Setelah bahan bakar melewati intake (seperti sistem karburator) itu
disebut "sistem injeksi berjenis basah".
Untuk injeksi
tunggal tidak memerlukan biaya yang mahal untuk perbaikannya. Berbagai komponen
seperti karburator yang mendukung dengan pembersih udara, intake manifold, dan
saluran bahan bakar routing bisa digunakan kembali. Ini kemudian didesain ulang
dengan biaya peralatan komponennya. Injeksi titik tunggal telah banyak dipakai
pada mobil penumpang buatan Amerika dan truk selama 1980-1995, dan beberapa
mobil di Eropa menggunakan sistem injeksi titik tunggal pada awal dan
pertengahan 1990-an.
Injeksi Kontinu ( Continuous Fuel injection )
dalam sistem
Injeksi Kontinu, bahan bakar mengalir setiap saat melalui injektor, tetapi pada
saat tikat aliran yang variabel . Hal ini berbeda dengan kebanyakan sistem
injeksi bahan bakar yang lainnya, yang menyediakan bahan bakar pada getaran yang
singkat dengan durasi yang beragam,dengan tingkat yang konstan aliran udara
setiap getaran. Sistem injeksi Kontinu bisa Multi-Point Injection atau
single-point Injection, tetapi tidak langsung.
Sistem injeksi
kontinu dalam otomotif yang paling umum adalah Sistem Injeksi Bosch
K-Jetronic,diperkenalkan pada tahun 1974. Bosch K-Jetronic digunakan selama
bertahun-tahun antara tahun 1974 dan pertengahan 1990-an oleh BMW, Lamborghini,
Ferrari, Mercedes-Benz, Volkswagen, Ford, Porsche, Audi, Saab, DeLorean, dan
Volvo. Chrysler menggunakan sistem injeksi bahan bakar terus menerus pada zaman
kekaisaran 1981-1983.
Injeksi Gerbang Pusat ( Central Port Fuel
Injection )
Dari Tahun
1992-1996 General Motors menerapkan sistem yang disebut Injeksi Gerbang Pusat (
Central Port Injection ). Sistem ini menggunakan pipa-pipa dengan klep kecil
dari injektor pusat untuk menyemprotkan bahan bakar di setiap gerbang intake
ketimbang ke pusat throttle-body. Tekanan bahan bakar ini mirip dengan sistem
injeksi titik tunggal .
Injeksi Multiport (Multiport Fuel Injection)
Bagian dan fungsi secara mendetail
Catatan: Contoh di bawah ini berlaku pada
mesin bensin injeksi elektronik modern. Bahan bakar selain bensin mungkin
cocok, tapi hanya secara konsep saja.
Komponen sebuah
injeksi elektronik
Gambar animasi dari
penampang melintang sebuah injektor bahan bakar.
Injektor
Fuel Pump/Pompa bahan bakar
Fuel Pressure Regulator
Engine Control Module (ECM) termasuk sebuah
komputer digital dan untaian untuk berkomunikasi dengan sensor dan control
output.
Wiring Harness
Berbagai macam Sensor (Beberapa yang
penting dicantumkan disini.)
Crank/Cam Position: Hall effect sensor
Airflow: Sensor MAF, dan Sensor MAP
Exhaust Gas Oxygen: Sensor oksigen,
Sensor EGO, Sensor UEGO
Deskripsi
Bagian utama dari
sebuah sistem injeksi elektronik (EFI) adalah Unit Kontrol Mesin (Engine
Control Unit/ECU), yang akan memonitor kegiatan mesin melalui berbagai sensor.
Sensor-sensor ini akan dipergunakan oleh ECU untuk menghitung jumlah bahan
bakar yang diinjeksikan dan mengontrol mesin dengan cara memanipulasi jumlah
air dan udara yang masuk. Jumlah bahan bakar yang diinjeksikan tergantung dari
beberapa faktor seperti suhu mesin, kecepatan rotasi mesin, dan komposisi gas
buang.
Injektor bahan
bakar ini biasanya tertutup, dan terbuka untuk menginjeksikan bahan bakar
ketika ada listrik yang mengalir di gulungan solenoid.
Jadi sebenarnya penggantian karburator dengan sistem
injeksi tidak sepenuhnya menguntungkan, karena harga part injeksi masih cukup
mahal, tetapi untuk segi perawatan jauh lebih mudah, untuk membersihkan tidak
perlu di bongkar seperti karburator, namun bukan berarti tidak perlu
dibersihkan, sesekali tetap perlu dibersihkan, tentunya di bengkel khusus yang
mempunyai injector cleaner. Dan berhubung sensitif terhadap kelistrikan
pengguna motor dengan sistem injeksi harus lebih waspada memasang aksesoris
terutama yang terhubung dengan listrik. Karena jika aki tekor dan fuel pump
tidak berfungsi, maka motor tidak akan bisa dinyalakan, tidak seperti motor
karburator yang masih bisa dinyalakan dan berjalan meskipun akinya mati.
Selain itu bukan hanya aki yang perlu diganti jika
aki tekor, jika ada part injeksi yang rusak, maka harus menyediakan dana lebih
untuk menggantinya. Jika dibilang lebih hemat, mungkin iya, tetapi tetap
tergantung cara pemakaian kendaraan, dan lalu lintas, sering macet atau tidak.
Sekiranya demikian sedikit ulasan dari saya. Lebih kurangnya
saya mohon maaf. Terima kasih.
Sumber :
http://www.oto-id.com/pengertian-injeksi-dan-plus-minusnya_914.aspx
http://id.wikipedia.org/wiki/Injeksi_bahan_bakar
0 komentar:
Posting Komentar