Minggu, 27 April 2014

Pilih club, komunitas atau geng motor?

Perkembangan perkumpulan para biker ( pengendara motor ) beberapa saat belakangan ini semakin banyak. Mulai dari club, komunitas sampai geng motor. Pada dasarnya mereka memiliki kesamaan tetapi bukan berarti mereka semua sama. Kesamaannya adalah mereka sama-sama menaiki motor dan terdiri dari beberapa orang anggota. Pada awalnya mereka hanya sekedar suka berkumpul bersama, lalu lambat laun memberi perkumpulan mereka nama dan membentuk sebuah club, komunitas ataupun geng. Tetapi karena tidak semua orang paham atau tau tentang perbedaannya, maka seringkali club dan komunitas disebut pula dengan geng motor, padahal itu sangat berbeda. Lalu apa itu sebenarnya club, komunitas dan geng motor. Silahkan baca artikel berikut.



CLUB MOTOR
Sebuah club motor memiliki kejelasan dalam member, yaitu bikers yang mempunyai hobby motor. Kecenderungan sebuah club membawa bendera pabrikan dan memiliki atau menyebut nama suatu tipe tertentu dan atau menyebut nama pabrikan tersbut. Sebut saja MAPRAS (MegaPro Association Surabaya), club MegaPro tertua di Indonesia. Biasanya, club motor memiliki agenda kegiatan yang jelas, semacam kegiatan social dan bekerja sama dengan dealer yang menaungi mereka atau dengan pihak kepolisian untuk mengkampanyekan safety riding.

Berikut adalah cirri-ciri CLUB MOTOR:
  1. Mengenakan perlengkapan berkendara sesuai dengan syarat safety riding yang telah disosialisasikan oleh pihak kepolisian 
  2. Baik motor maupun pengendara atau pemiliknya sama-sama lengkap, dalam artian…motor tidak bodong (lengkap surat-suratnya, seperti SIM, STNK dan BPKB). Modifikasi motornya pun tergolong safety dan nyaman, dan kadang tidak lupa menambahkan top box di bagian belakang motor dan atau side box di bagian samping jok belakang motor yang biasanya berguna untuk meletakkan helm dan berbagai barang lain keperluan pengendara di saat touring maupun kegiatan lainnya.
  3. Pada umumnya, sebuah club motor hanya terdiri dari satu merk motor dan atau satu tipe motor saja, sekalipun ada juga yang terdiri dari berbagai macam motor namun memilik satu kesamaan entah dari warna atau modifikasi lainnya.
  4. Memiliki tempat KOPDAR yang tetap dan berada di tengah keramaian, semisal di jalan protocol agar dapat dilihat khalayak luas. Selain itu juga agar dapat saling mengenal dengan sesame member club lainnya. Biasanya, club satu dengan club yang lain saling mengenal lokasi masing-masing BASECAMP(sebutan lokasi KOPDAR club dan komunitas) club yang ada.
  5. Ngga bakalan ada kekerasa dalam diklat member baru…karena just for fun, formalitas, pengetahuan tentang motor, safety riding, tanda fisik dalam touring, dan peguyuban nang menaungi club motor tersebut – misalkanMAPRAS tergabung dalam AMI (Asosiasi MegaPro Indonesia)
  6. Memiliki kejelasan dalam visi dan misi dan jauh dari anarkis
  7. Melakukan touring secara terkoordinir dengan agenda yang jelas dan secara safety riding
  8. Sering melakukan kegiatan social semacam bakti social ke panti asuhan, ke anak-anak jalanan, fakir miskin, penanaman bibit pohon, pelepasan bibit ikan, dan lain sebagainya
  9. AD / ART jelas dan terdaftar dalam kepolisian dan atau wadah dari perkumpulan club motor tersebut seperti paguyuban dan komunitas bentukan main dealer
  10. Brotherhood: saling menolong member club lain ketika menemui kesulitan atau trouble di jalan, baik di dalam kota maupun di luar kota
  11. Memiliki tujuan dalam berkendara dengan peraturan yang jelas, tegas, sekalipun kadang tidak membebani member-membernya.
Lebih mudah mengenali cirri-ciri club motor, karena yang jelas mereka tidak ugal-ugalan di jalan karena mereka biasanya memiliki team RGO (Road General Officer) yang bertugas mengatur Sekalipun terkadang masih saja ada club-club motor yang bersikap arogan dan tidak mengenakan perlengkapan safety riding, serta memiliki pengetahuan yang minim tentang tertib berlalu lintas, namun bagi club motor yang sesungguhnya, mereka jauh lebih terhina jika mendapatkan membernya tidak tertib di jalan, apalagi melakukan hal-hal yang melanggar norma dan peraturan. Mereka pun lebih memilih fleksibel serta bermusyawarah dalam memecahkan masalah apapun baik ketika di jalan maupun internal dan eksternal dengan club lain jika dibandingkan dengan pemecahan secara baku hantam.



KOMUNITAS MOTOR
Terkadang susah ketika kita mencoba membedakan sebuah komunitas dan club motor. Memang, komunitas motor tidak jauh beda dengan club motor, sama-sama tidak melakukan kegiatan yang anarkis, rusuh, dan tawuran. Hanya saja, dari sisi safety riding, komunitas motor berbeda jelas dan lebih cenderung ke kegiatan touring atau memposisikan visi-misi atas kesepakatan membernya. Dan mereka tidak berpatokan pada satu merk pabrikan motor, dan atau tipe motor tertentu.
Berikut adalah cirri dari KOMUNITAS MOTOR:
  1. KOMUNITAS atau dalam bahasa Inggrisnya COMMUNITY terdiri dari beberapa merk motor dan atau tipemotor, bebas dengan berbagai macam aliran. Misalkan SHC (Surabaya Honda Communtity),(WWMC) Warna-Warni Motor Club, dll
  2. Berdiri karena adanya kesatuan visi-misi yang terbentuk dalam suatu perkumpulan ornag-orang dalam satu kompleks, pabrikan, atau perusahaan dan intansi tertentu
  3. AD / ART lebih simple dan tidak terlalu banyak, terkadang malah tidak mengikat
  4. Ada persamaan dengan club motor dalam misi social karena sama-sama memiliki keinginan berbagi kepada sesame dalam kegiatan-kegiatan social dalam agenda mereka
  5. Terkadang dalam barisan touring, mereka agak lambat karena banyaknya member atau karena efek modifikasi (seperti kondisi motor yang ceper, dll)
  6. Dalam satu komunitas bisa juga terdiri dari beberapa club motor
  7. Solidaritas adalah yang terutama, apapun motornya yang penting solid dan saling bekerjasama
  8. Diklat member baru tidak anarkis, dan hanya sekedar pengenalan dalam komunitas tersebut dan sosialisasi akan peraturan yang berlaku dalam komunitas tersebut.
  9. Member hanya sebatas komunitas, terbentuk karena seringnya ngumpul bareng dan berdasar keinginan untuk touring bareng, sehingga terbentuklah wadah untuk penyaluran hobby mereka
  10. Hanya nama dan logo mereka saja yang tercatat di kepolisian tanpa dilengkapi dengan AD/ ART, sekalipun masih ada juga yang tidak melaporkan keberadaan mereka kepada pihak kepolisian.
  11. Peraturan dan tujuannya jelas walaupun tidak membebani membernya.
Beda tipis antara club dan komunitas motor ya..?



GENG MOTOR
Seperti yang kita tonton dalam berita-berita di TV, keberadaan geng motor itu sendiri sudah bertahap membahayakan baik bagi mereka sendiri maupun bagi khalayak umum. Mereka tak segan melakukan tawuran antar geng motor, dan bahkan menyerang orang lain. Dan yang lebih meresahkan lagi, mereka pun tak lagi punya rasa segan untuk merusak, merampas, membakar kendaraan, dan bahkan membunuh orang lain.
Berikut adalah cirri-ciri GENG MOTOR:
  1. Most of them…tidak memakai perlengkapan safety riding seperti helm, jacket, sarung tangan, dan sepatu
  2. Membawa senjata, baik itu sajam (senjata tajam, entah itu mereka buat sendiri ataupun buatan pabrikan semacam parang, samurai, pisau lipat, maupun badik), hingga Molotov atau bom2 kecil rakitan sederhana
  3. Mereka muncul pada malam hari dan tanpa menyalakan lampu apapun.
  4. Jangankan terfikirkan untuk beramal, membuat kegiatan social saja tidak pernah terbersit di benak mereka. Lupakan saja tentang mengunjungi panti asuhan, sunatan masal, kawin masal…yang ada cuman merusak dan membunuh masal
  5. Anggotanya berisikan para lelaki yang berpenampilan sangar, penjudi, pemabok, pembunuh, dan hobbinya merusak. Seandainya pun ada perempuan di dalamnya (sorry…kami tidak bisa menyebutnya ladies-karena sama sekali jauh dari persepsi terhormat), mereka hanya sebagai penggembira dan pelampiasan atau budak nafsu anggota geng motor tersebut.
  6. Kendaraan yang mereka gunakan hanyalah motor bodong, tanpa spion, sign kanan-kiri, lampu utama dan stop lamp. Karakteristik yang jelas adalah bahwa motor mereka  berisik, mampu berlari kencang dan dapat digunakan untuk mencelakai orang lain.
  7. Visi – Misi yang jelas! Yup…jelas-jelas bobrok…!!! Membuat kekacauan dan berlomba-lomba untuk menjadi geng motor yang diakui dan terseram di antara geng-geng motor lainnya. Sehingga tidak jarang mereka sering terlibat tawuran saat di darat maupun saat di atas motor mereka
  8. Tidak terdaftar dalam masyarakat, IMI (Ikatan Motor Indonesia) apalagi di kepolisian
  9. Jangan berharap dapat menemukan mereka di jalan-jalan protokol, karena tempat mereka KOPDAR (Kopi Darat) atau sekedar nongkrong hanyalah di tempat sepi, gelap, dan berbau tidak sedap x_x
  10. Jangan membayangkan hal-hal yang lucu dan mendidik ketika mereka mengadakan diklat member baru…! Diklat mereka hanya secara fisik, diminta saling memukul, berantem, dan mengkonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan, bahkan kalau bisa sampai muntah (jackpot)
Wait…ternyata, ada juga geng motor yang berkedok club motor loh…! Mereka berpenampilan rapi, memakai perlengkapan safety riding namun arogan di jalan, egois, bahkan anarkis serta tak segan untuk berbuat rusuh ketika merasa terusik.
Phew…jelas sudah bagaimana cirri-ciri geng motor. Dan apakah kita juga melakukan apa yang mereka lakukan? Yang penting…selama AD / ART mereka jelas dan terdaftar dalam kepolisian, maka sebuah club motor ngga bakalan berubah jadi geng motor dech…!
 
Tapi, terkadang masih saja ada club motor yang ugal-ugalan dan arogan di jalan, sehingga tidak dapat disangkal…kadang rekan-rekan komunitas lebih tertib di jalan raya jika dibandingkan dengan club motor yang ada. So…mudah-mudahan, artikel ini bisa membantu atau sedikit menjelaskan perpedaan anatara GENK MOTOR, CLUB MOTOR, dan KOMUNITAS MOTOR, sehingga dapat digunakan sebagai tambahan untuk membentuk salah satunya, dan sebagai cermin bagi masing-masing kita.

Dan untuk daerah bekasi, banyak club atau komunitas yang bisa ditemukan dipinggir jalan besar, atau di daerah Harapan Indah. Dan menurut penulis sendiri, yang tergabung dalam geng motor adalah orang-orang yang mencari jati diri, ingin dikenal, ingin eksis dan diakui dan ada pula yang hanya ikut-ikutan.  Club dan komunitas sendiri ada yang terdiri dari jenis motor yang sama dan ada pula yang berbeda-beda, tergantung dari kebijakan club dan komunitas itu sendiri. Itu yang senang bergaul dan mencari banyak teman, bisa bergabung dengan club atau pun komunitas, sedangkan untuk dengan geng motor lebih baik menjadi independent biker daripada bergabung dengan geng motor.

Demikian sedikit tulisan dari penulis, lebih kurangnya mohon maaf. Terima kasih. Keep safety riding, keep brotherhood , salam satu aspal. JLEGER.

sumber : http://cb-pati.blogspot.com/2012/11/perbedaan-geng-motor-club-motor-dan.html

0 komentar:

Posting Komentar