Pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan individu, keluarga dan masyarakat. Materinya saya ambil dari beberapa sumber yang juga saya cantumkan. Diharapkan postingan ini dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca.
Beberapa hal mengenai individu :
1. Pengertian
Individu
Individu
berasal dari kata latin ‘individuum’ artinya yang tak terbagi/satu kesatuan
yang paling kecil dan terbatas. Individu berarti manusia sebagai satu kesatuan
yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan.
Makna
individu adalah seorang manusia yang memiliki peranan khas di dalam lingkungan
sosialnya, serta mempunyai kepribadian dan pola tingkah laku spesifik. Manusia
sebagai individu yang berdiri sendiri dalam beberapa hal mempunyai kesamaan dan
perbedaan sehingga timbul deferensiasi yang disebabkan oleh pembawaan (watak
dan sifat) tertentu serta pengaruh lingkungan.
Proses
aktualisasi diri / individualisasi adalah proses meningkatkan ciri-ciri
individualitas pada seseorang sampai pada dirinya sendiri. Dalam bertingkah laku
menurut pola pribadinya ada 3 kemungkinan yang akan terjadi pada individu yaitu
:
-
Menyimpang
dari norma kolektif
-
Kelilangan
individualitasnya/ takluk pada kolektif
-
Mempengaruhi
masyarakat. Contoh pahlawan, pengacau, provokator
2. Pertumbuhan
Individu
Pertumbuhan
adalah perubahan yang menuju ke arah yang lebih maju atau dewasa. Pertumbuhan
dapat ditinjau dari 3 aliran :
a.
Aliran
Asosiasi, adalah perubahan terhadap seseorang secara bertahap karena pengaruh
dari pengalaman atau empiri/kenyataan luar, melalui panca indra yang
menimbulkan sensation/perasaan maupun pengalaman mengenai keadaan batin sendiri
yang menimbulkan reflektion.
b.
Psikologi
Gestalt, pertumbuhan adalah proses perubahan secara perlahan-lahan pada manusia
dalam mengenal sesuatu secara keseluruhan, baru kemudian mengenal bagian-bagian
dari lingkungan yang ada.
c.
Aliran
Sosiologi, pertumbuhan adalah proses sosialisasi yaitu proses perubahan dari
sifat yang semula asosial maupun sosial kemudian tahap demi tahap
disosialisasikan.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan:
a.
Pertumbuhan
Nativistik, pertumbuhan individu semata-mata ditentukan oleh faktor-faktor yang
dibawa sejak lahir.
b.
Pendirian
empiristik dan environmentalistik, pertumbuhan individu semata-mata tergantung
pada lingkungan dan konsekuensinya.
c.
Konvergensi
da interaksionisme, yaitu pertumbuhan individu ditentukan oleh interaksi antara
dasar (bakat) dan lingkungan.
Tahap
pertumbuhan individu berdasarkan psikologi
a.
Masa
vital (umur 0-2th)
Pada
masa ini ndividu menggunakan fungsi biologis untuk menemukan berbagai hal dalam
dunianya. Menurut Freud tahun pertama dalam kehidupan individu adalah sebagai
masa oral, karena pada waktu itu mulut adalah alat utama untuk melakukan
eksplorasi dan belajar.
b.
Masa
Estetik (umur 2-7th)
Pada
masa ini pertumbuhan yang terutama adalah fungsi panca indra. Tahap ketika anak menemukan dirinya sebagai
subyek, dan sebagai subyek dia mempunyai kebebasan menghendaki dan menolak
sesuatu.
c.
Masa
intelektual (umur 7-13/14th)
Masa
ini disebut juga masa keserasian sekolah. Pada masa ini proses sosialisasi anak
telah berlangsung dengan lebih efektif sehingga menjaadi matang untuk dididik.
d.
Masa
remaja (umur13/14 - 20/21th)
Masa
pra remaja : masa ini ditandai dengan sifat-sifat negatif baik dalam
berprestasi jasmani maupun mental. Negatif dalam sifat sosial baik dalam bentuk
pasif maupun bentuk agresif terhadap masyarakat. Hal ini disebabkan karena
mulai bekerjanya kelenjar kelamin yang membawa perubahan cepat pada remaja dan
seringkali tidak mereka pahami
Masa
remaja : masa dimana remaja mempunyai dorongan untuk mencari pedoman hidup,
yaitu sesuatu yang dapat dipandang bernilai dan pantas dijunjung tinggi dan
dipuja-puja.
e.
Masa
usia mahasiswa
Masa
ini merupakan tahap pemantaban pendirian hidup, yaitu pengujian lebih lanjut
pendirian hidup serta penyiapan diri dengan ketrampilan dan kemampuan yang
digunakan untuk merealisasikan pendirian hidup yang telah dipilih.
Pengertian Individu Menurut Para
Ahli
1. Menurut Marthen Luter
Individu berasal dari kata individum (Latin), yaitu satuan kecil yang tidak dapat dibagi lagi. Individu menurut konsep Sosiologis berarti manusia yang hidup berdiri sendiri. Individu sebagai mahkluk ciptaan tuhan di dalam dirinya selalu dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputi raga, rasa, rasio, dan rukun.
1. Menurut Marthen Luter
Individu berasal dari kata individum (Latin), yaitu satuan kecil yang tidak dapat dibagi lagi. Individu menurut konsep Sosiologis berarti manusia yang hidup berdiri sendiri. Individu sebagai mahkluk ciptaan tuhan di dalam dirinya selalu dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputi raga, rasa, rasio, dan rukun.
- Raga, merupakan bentuk jasad manusia yang khas
yang dapat membedakan antara individu yang satu dengan yang lain,
sekalipun dengan hakikat yang sama.
- Rasa, merupakan perasaan manusia yang dapat menangkap
objek gerakan dari benda-benda isi alam semesta atau perasaan yang
menyangkut dengan keindahan
- Rasio atau akal pikiran, merupakan kelengkapan
manusia untuk mengembangkan diri, mengatasi segala sesuatu yang diperlukan
dalam diri tiap manusia dan merupakan alat untuk mencerna apa yang
diterima oleh panca indera.
- Rukun atau pergaulan hidup, merupakan bentuk
sosialisasi dengan manusia dan hidup berdampingan satu sama lain secara
harmonis, damai dan saling melengkapi. Rukun inilah yang dapat membantu
manusia untuk membentuk suatu kelompok sosial yang sering disebut
masyarakat
2. Menurut Viniagustia
Merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyataan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas.
B. Manusia Selaku Individu
Individu adalah seseorang/seorang manusia secara utuh. Utuh di sini diartikan sebagai suatu sifat yang tidak dapat dibagi-bagi. Merupakan satu kesatuan antara jasmaniah dan rohaniah yang melekat pada diri seseorang.
Setiap individu mempunyai cirri khas yang berbeda dengan individu lainnya, seperti bentuk fisik, kecerdasan, bakat, keinginan, perasaan dan memiliki tingkat pemahaman/arti tersendiri terhadap suatu objek. Jadi individu adalah kondisi internal dari seorang manusia yang berfungsi sebagai subjek. Manusia selaku individu mempunyai 3 naluri, yaitu:
1. Naluri mempertahankan kelangsungan hidup
Naluri mempertahankan kelangsungan hidup telah menimbulkan berbagai kebutuhan. Salah satu kebutuhan yang paling mendasar adalah kebutuhan fisiologis yang terdiri dari makan, minum dan perlindungan. Semua kebutuhan tersebut didapat dari lingkungan dimana manusia tinggal, dan dalam memanfaatkan lingkungan tersebut membutuhkan teknologi. Teknologi dapat diartikan sebagai cara-cara/alat yang dipergunakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Jadi teknologi tidak hanya mencakup perlatan modern/mesin saja. Panah unutk berburu, bertani berpindah-pindah dan alat/cara sederhana lain termasuk ke dalam teknologi. Kebutuhan manusia sangat beragam dan kebutuhan ini lebih mudah dipenuhi kalau individu hidup berkelompok dengan individu lainnya.
2. Naluri untuk mempertahankan kelanjutan penghidupan keturunan
Naluri untuk mempertahankan keturunan, menuntut adanya kebutuhan akan rasa aman (safety need) baik dari gangguan cuaca yang tidak nyaman, binatang liar/manusia lain. Pakaian yang dibuat dari berbagai jenis bahan dan model disesuaikan dengan kondisi cuaca. Perumahan dengan bermacam-macam bahan dan juga bentuk, pada dasarnya adalah usaha untuk memperoleh rasa aman dari berbagai gangguan. Adapun keanekaragaman bahan dan model yang dipergunakan sangat tergantung pada lingkungan. Seperti rumah di daerah tropis umumya dibuat dari kayu/bamboo dengan model atap segitiga/kerucut dan sering kali dibawahnya tidak langsung menyentuh tanah, tapi bertonggak/berkolong. Di iklim sedang rumah banyak dibangun dari bata/tanah, atapnya rata/datar, sedangkan di daerah dingin orang Eskimo membuat rumah dari es dengan bentuknya yang bukat saja. Semua itu tergantung pada cuaca dan bahan mentah yang ada di lingkungannya. Perkawinan selain untuk memenuhi kebutuhan biologis manusia, juga merupakan cerminan dari adanya ketergantungan individu terhadap individu lain dan adanya naluri untuk meneruskan keturunan.
3. Naluri ingin tahu dan mencari kepuasan
Setiap manusia mempunyai naluri untuk ingin tahu tentang sesuatu yang ada di sekitarnya, baik itu lingkungan alam maupun lingkungan manusia lainnya. Adanya perbedaan alam seperti daratan, perbukitan, pegunungan; perbedaan penyebaran tumbuhan dan hewan; perbedaan fisik manusia seperti ada yang berkulit hitam, putih, sawo matang, berbadan jangkung, pendek dan sebagainya; perbedaan budaya manusia seperti dalam hal cara makan ada yang makan pakai tangan, sendok, sendok garpu dan pisau; perbedaan dalam berpakaian, mata pencaharian, bentuk rumah dan sebagainya. Semua itu telah mendorong manusia untuk mencari tahu. Pertanyaan ”apa, mengapa, bagaimana dan siapa” telah melahirkan sistem pengetahuan, yang kemudian disusun menjadi sistematis melalui aturan-aturan tertentu sehingga melahirkan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan ini pada dasarnya adalah untuk memenuhi kebutuhan spiritual/batin manusia. Sedangkan penerapan ilmu dalam bentuk cara dan alat untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia disebut teknologi. Jadi teknologi adalah berbagai cara/alat untuk memenuhi kebutuhan material manusia.
Keduanya tidak dapat dipisahkan untuk menunjang dan memenuhi kebutuhan manusia baik selaku individu maupun masyarakat. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki individu tidak seluruhnya hasil dari pengalaman sendiri, tetapi lebih banyak dari belajar dan meniru orang lain. Karena itu dalam memenuhi nalri ingin tahu dan mencari kepuasanpun tidak dapat dipisahkan dari kehidupan kelompok.
Status dan Peran Individu dalam
Masyarakat
Setiap individu dalam masyarakat mempunyai peran (role)dan kedudukan (status) yang berbeda. Peran adalah pola perilaku yang diharapkan dari seseorang yang mempunyai posisi (status) tertentu. Sedangkan kedudukan (status) adalah posisi seseorang dalam kelompok. Mengingat setiap individu mempunyai kepentingan yang beragam, maka setiap individu mempunyai kepentingan yang beragam, maka setiap individu dapat berstatus dan berperan di kelompok sesuai dengan kepentingan itu.
Setiap individu harus berperilaku atau berperan sesuai dengan kedudukannya agar ia dapat diterima dan diakui keberadaanya. Karena setiap organisasi mempunyai aturan sendiri, maka sanksi yang diberikan oleh setiap organisasi kepada anggota yang melanggar pun berbeda pula. Sanksi ini bertujuan menjaga keutuhan, keseimbangan, kestabilan kelompoknya sehingga tujuan kelompok dapat tercapai.
Dalam kehidupan sehari-hari, setiap orang mempunyai peran dan tugas yang berbeda. Tugas seorang Dokter berbeda dengan guru, petani, supir atau TNI/POLRI. Tetapi masing-masing saling membutuhkan, saling bekerja sama untuk mencapi tujuan yang sama yaitu terpenuhinya kebutuhan dan mencapi kesejahteraan. Dengan demikian peran dan kedudukan sangat penting unutk menjaga keseimbangan dan integritas social. Kedudukan atau status seseorang dalam masyarakat ada 2 macam:
a) Ascribed status
Yaitu kedudukan yang diperoleh tanpa melalui perjuangan atau usaha sendiri. Biasanya diperoleh melalui kelahiran, seperti anak yang bergelar raden, otomatis anaknya juga bergelar raden. Seorang anak menjadi raja karena ayahnya adalh raja. Seorang anak yang berasal dari kasta sudra walaupun ia mempunyai kepintaran dan ketrampilan yang tinggi. Status ini sering pula disebut status yang tertutup, karena setiap orang tidak bisa menjadi anggota secara bebas. Perkawinan biasanya adalah cara untuk masuk ke dalm status ini.
b) Achieved status,
Yaitu kedudukan yang diperoleh melalui usaha atau perjuangan sendiri. Seseorang menjadi direktur sebuah perusahaan karena memang ia rajin dan ulet. Status seseorang menjadi guru karena ia berhasil masuk dan belajar dengan baik di IKIP. Status ini bersifat terbuka artinya setiap orang dapat mencapainya atau meraihnya karena kemampuan masing-masing individu dalam beprestasi.
Setiap status dan kedudukan mempunyai seperangkat symbol atau lambang yang dapat mencerminkan statusnya. Seperti orang yang berstatus ekonomi tinggi tercermin dari bentuk dan luas rumah, seorang guru tercermin sikap dan pakainnya, seorang TNI/POLRI dari kegagahan dan pakaiannya, seseorang dari golongan ningrat akan tampak dari cara berbicara dan sopan santunnya. Banyak simbol yang dapat mencerminkan status atau kedudukan seseorang dalam masyarakat.
Setiap individu dalam masyarakat mempunyai peran (role)dan kedudukan (status) yang berbeda. Peran adalah pola perilaku yang diharapkan dari seseorang yang mempunyai posisi (status) tertentu. Sedangkan kedudukan (status) adalah posisi seseorang dalam kelompok. Mengingat setiap individu mempunyai kepentingan yang beragam, maka setiap individu mempunyai kepentingan yang beragam, maka setiap individu dapat berstatus dan berperan di kelompok sesuai dengan kepentingan itu.
Setiap individu harus berperilaku atau berperan sesuai dengan kedudukannya agar ia dapat diterima dan diakui keberadaanya. Karena setiap organisasi mempunyai aturan sendiri, maka sanksi yang diberikan oleh setiap organisasi kepada anggota yang melanggar pun berbeda pula. Sanksi ini bertujuan menjaga keutuhan, keseimbangan, kestabilan kelompoknya sehingga tujuan kelompok dapat tercapai.
Dalam kehidupan sehari-hari, setiap orang mempunyai peran dan tugas yang berbeda. Tugas seorang Dokter berbeda dengan guru, petani, supir atau TNI/POLRI. Tetapi masing-masing saling membutuhkan, saling bekerja sama untuk mencapi tujuan yang sama yaitu terpenuhinya kebutuhan dan mencapi kesejahteraan. Dengan demikian peran dan kedudukan sangat penting unutk menjaga keseimbangan dan integritas social. Kedudukan atau status seseorang dalam masyarakat ada 2 macam:
a) Ascribed status
Yaitu kedudukan yang diperoleh tanpa melalui perjuangan atau usaha sendiri. Biasanya diperoleh melalui kelahiran, seperti anak yang bergelar raden, otomatis anaknya juga bergelar raden. Seorang anak menjadi raja karena ayahnya adalh raja. Seorang anak yang berasal dari kasta sudra walaupun ia mempunyai kepintaran dan ketrampilan yang tinggi. Status ini sering pula disebut status yang tertutup, karena setiap orang tidak bisa menjadi anggota secara bebas. Perkawinan biasanya adalah cara untuk masuk ke dalm status ini.
b) Achieved status,
Yaitu kedudukan yang diperoleh melalui usaha atau perjuangan sendiri. Seseorang menjadi direktur sebuah perusahaan karena memang ia rajin dan ulet. Status seseorang menjadi guru karena ia berhasil masuk dan belajar dengan baik di IKIP. Status ini bersifat terbuka artinya setiap orang dapat mencapainya atau meraihnya karena kemampuan masing-masing individu dalam beprestasi.
Setiap status dan kedudukan mempunyai seperangkat symbol atau lambang yang dapat mencerminkan statusnya. Seperti orang yang berstatus ekonomi tinggi tercermin dari bentuk dan luas rumah, seorang guru tercermin sikap dan pakainnya, seorang TNI/POLRI dari kegagahan dan pakaiannya, seseorang dari golongan ningrat akan tampak dari cara berbicara dan sopan santunnya. Banyak simbol yang dapat mencerminkan status atau kedudukan seseorang dalam masyarakat.
Ada berapa pengertian individu menurut para ahli di
antaranya :
1) Menurut(Abu Ahmadi,1991:23). Individu berasal dari kata latin individuum yang artinya tidak terbagi. individu menekankan penyelidikan kepada kenyataan-kenyataan hidup yang istimewa dan seberapa mempengaruhi kehidupan manusia. Individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tidak dapat dibagi, melainkan sebagi kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai manusia perseorangan.
2) Menurut(Hartomo,2004:64). Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosialnya,malainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Terdapat tiga aspek yang melekat sebagai persepsi terhadap individu, yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis-rohaniah, dan aspek-sosial yang bila terjadi kegoncangan pada suatu aspek akan membawa akibat pada aspek yang lainnya. Individu dalam tingkah laku menurut pola pribadinya ada 3 kemungkinan: pertama menyimpang dari norma kolektif kehilangan individualitasnya, kedua takluk terhadap kolektif, dan ketiga memengaruhi masyarakat.
1) Menurut(Abu Ahmadi,1991:23). Individu berasal dari kata latin individuum yang artinya tidak terbagi. individu menekankan penyelidikan kepada kenyataan-kenyataan hidup yang istimewa dan seberapa mempengaruhi kehidupan manusia. Individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tidak dapat dibagi, melainkan sebagi kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai manusia perseorangan.
2) Menurut(Hartomo,2004:64). Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosialnya,malainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Terdapat tiga aspek yang melekat sebagai persepsi terhadap individu, yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis-rohaniah, dan aspek-sosial yang bila terjadi kegoncangan pada suatu aspek akan membawa akibat pada aspek yang lainnya. Individu dalam tingkah laku menurut pola pribadinya ada 3 kemungkinan: pertama menyimpang dari norma kolektif kehilangan individualitasnya, kedua takluk terhadap kolektif, dan ketiga memengaruhi masyarakat.
Individu tidak akan jelas identitasnya tanpa adanya suatu masyrakat yang menjadi latar belakang keberadaanya. Individu berusaha mengambil jarak dan memproses dirinya untuk membentuk perilakunya yang selaras dengan keadaan dan kebiasaan yang sesuai dengan perilaku yang telah ada pada dirinya.
Manusia sebagai individu salalu berada di tengah-tengah kelompok individu yang sekaligus mematangkannya untuk menjadi pribadi yang prosesnya memerlukan lingkungan yang dapat membentuk pribadinya. Namun tidak semua lingkungan menjadi faktor pendukung pembentukan pribadi tetapi ada kalanya menjadi penghambat proses pembentukan pribadi.
B .Perkembangan Individu
Manusia pada waktu lahir tampaknya sangat lemah namun bayi mempunyai banyak kemungkinan untuk berkembang. Bayi berproses menjadi anak dan anak akan berkembang menjadi dewasa. Prinsip-prinsip perkembangan pada manusia adalah sebagai berikut:
1) Perkembangan mengikuti pola-pola tertentu dan berlangsung secara teratur.
2) Perkembangan menuju diferensiasi dan integrasi dari gerakan-gerakan yang bersifat masal menuju gerakan-gerakan khusus.
3) Pertumbuhan dan perkembangan tidak terjadi secara tiba-tiba tetapi berlangsung secara berangsur-angsur secara teratur dan terus-menerus.
4) Suatu tingkat perkembangan dipengaruhi oleh sifat perkembangan sebelumnya.
5) Perkembangan antara anak satu berbeda dengan anak lain, baik dalam perkembangan masing-masing aspek kejiwaannya maupun cepat atau lambatnya perkembangan tersebut (Hartomo, 2004: 69).
Pengaruh lingkungan masyarakat terhadap individu dan khususnya terhadap pembentukan individualitasnya adalah besar, namun sebaliknya individu pun berkemampuan untuk mempengaruhi masyarakat. Kemampuan individu merupakan hal yang utama dalam hubungannya dengan manusia.
Sumber : http://dyevie.blogspot.com/2010/09/individu-dan-masyarakat.html
Beberapa hal mengenai keluarga :
Keluarga (bahasa Sanskerta: "kulawarga"; "ras" dan
"warga" yang berarti "anggota") adalah lingkungan yang
terdapat beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah.
Keluarga
sebagai kelompok sosial terdiri dari sejumlah individu,
memiliki hubungan antar individu, terdapat ikatan, kewajiban, tanggung jawab di
antara individu tersebut.
Pengertian
Keluarga
adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan
beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap
dalam keadaan saling ketergantungan.
Menurut
Salvicion dan Celis (1998) di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua
pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan
perkawinan atau pengangkatan, di hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi
satu sama lain dan di dalam perannya masing-masing dan menciptakan serta
mempertahankan suatu kebudayaan.
Jenis
Ada
beberapa jenis keluarga, yakni: keluarga inti yang terdiri dari suami, istri, dan anak atau anak-anak, keluarga konjugal
yang terdiri dari pasangan dewasa (ibu dan ayah) dan anak-anak mereka, di mana
terdapat interaksi dengan kerabat dari salah satu atau dua pihak orang tua.
Selain itu terdapat juga keluarga luas yang ditarik atas dasar garis keturunan
di atas keluarga aslinya. Keluarga luas ini meliputi hubungan antara paman,
bibi, keluarga kakek, dan keluarga nenek.
Peranan
Peranan
keluarga menggambarkan seperangkat perilaku antar pribadi, sifat, kegiatan yang
berhubungan dengan pribadi dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan pribadi
dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok
dan masyarakat.
Berbagai
peranan yang terdapat dalam keluarga adalah sebagai berikut:
Ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak, berperan
sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga,
sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota dari kelompok
sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.Sebagai istri dan
ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga,
sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu
kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari
lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah
tambahan dalam keluarganya.Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai
dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.
Tugas
Pada
dasarnya tugas keluarga ada delapan tugas pokok sebagai berikut:
- Pemeliharaan fisik keluarga
dan para anggotanya.
- Pemeliharaan sumber-sumber
daya yang ada dalam keluarga.
- Pembagian tugas
masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya masing-masing.
- Sosialisasi antar anggota keluarga.
- Pengaturan jumlah anggota
keluarga.
- Pemeliharaan ketertiban
anggota keluarga.
- Penempatan anggota-anggota
keluarga dalam masyarakat yang lebih luas.
- Membangkitkan dorongan dan
semangat para anggotanya.
Fungsi
Fungsi
yang dijalankan keluarga adalah:
- Fungsi Pendidikan dilihat dari bagaimana
keluarga mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan
dan masa depan anak.
- Fungsi Sosialisasi anak
dilihat dari bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota
masyarakat yang baik.
- Fungsi Perlindungan dilihat
dari bagaimana keluarga melindungi anak sehingga anggota keluarga merasa
terlindung dan merasa aman.
- Fungsi Perasaan dilihat dari
bagaimana keluarga secara instuitif merasakan perasaan dan suasana anak
dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama
anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu sama lain dalam
menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.
- Fungsi Agama dilihat dari bagaimana
keluarga memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga lain
melalui kepala keluarga menanamkan keyakinan yang mengatur kehidupan kini
dan kehidupan lain setelah dunia.
- Fungsi Ekonomi dilihat dari bagaimana
kepala keluarga mencari penghasilan, mengatur penghasilan sedemikian rupa
sehingga dapat memenuhi rkebutuhan-kebutuhan keluarga.
- Fungsi Rekreatif dilihat
dari bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga,
seperti acara nonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman
masing-masing, dan lainnya.
- Fungsi Biologis dilihat dari bagaimana
keluarga meneruskan keturunan sebagai generasi selanjutnya.
- Memberikan kasih sayang,
perhatian, dan rasa aman di antara keluarga, serta membina pendewasaan
kepribadian anggota keluarga.
Bentuk keluarga
Ada
dua macam bentuk keluarga dilihat dari bagaimana keputusan diambil, yaitu
berdasarkan lokasi dan berdasarkan pola otoritas .
Berdasarkan lokasi
- Adat utrolokal, yaitu adat yang memberi
kebebasan kepada sepasang suami istri untuk memilih tempat tinggal, baik
itu di sekitar kediaman kaum kerabat suami ataupun di sekitar kediamanan
kaum kerabat istri;
- Adat virilokal, yaitu adat yang menentukan
bahwa sepasang suami istri diharuskan menetap di sekitar pusat kediaman
kaum kerabat suami;
- Adat uxurilokal, yaitu adat yang menentukan
bahwa sepasang suami istri harus tinggal di sekitar kediaman kaum kerabat
istri;
- Adat bilokal, yaitu adat yang menentukan
bahwa sepasang suami istri dapat tinggal di sekitar pusat kediaman kerabat
suami pada masa tertentu, dan di sekitar pusat kediaman kaum kerabat istri
pada masa tertentu pula (bergantian);
- Adat neolokal, yaitu adat yang menentukan
bahwa sepasang suami istri dapat menempati tempat yang baru, dalam arti
kata tidak berkelompok bersama kaum kerabat suami maupun istri;
- Adat avunkulokal, yaitu adat yang
mengharuskan sepasang suami istri untuk menetap di sekitar tempat kediaman
saudara laki-laki ibu (avunculus) dari pihak suami;
- Adat natalokal, yaitu adat yang menentukan
bahwa suami dan istri masing-masing hidup terpisah, dan masing-masing dari
mereka juga tinggal di sekitar pusat kaum kerabatnya sendiri .
Berdasarkan pola otoritas
- Patriarkal, yakni otoritas di dalam
keluarga dimiliki oleh laki-laki (laki-laki tertua, umumnya ayah)
- Matriarkal, yakni otoritas di dalam
keluarga dimiliki oleh perempuan (perempuan tertua, umumnya ibu)
- Equalitarian, yakni suami dan istri berbagi
otoritas secara seimbang.
Subsistem sosial
Terdapat
tiga jenis subsistem dalam keluarga, yakni subsistem suami-istri, subsistem
orang tua-anak, dan subsitem sibling (kakak-adik). Subsistem suami-istri
terdiri dari seorang laki-laki dan perempuan yang hidup bersama dengan tujuan
eksplisit dalam membangun keluarga. Pasangan ini menyediakan dukungan mutual
satu dengan yang lain dan membangun sebuah ikatan yang melindungi subsistem
tersebut dari gangguan yang ditimbulkan oleh kepentingan maupun kebutuhan darti
subsistem-subsistem lain. Subsistem orang tua-anak terbentuk sejak kelahiran
seorang anak dalam keluarga, subsistem ini meliputi transfer nilai dan
pengetahuan dan pengenalan akan tanggungjawab terkait dengan relasi orang tua
dan anak.
Para ahli merumuskan pengertian atau
definisi mengenai keluarga sebagai berikut.
- A.M. Rose
Keluarga adalah kelompok sosial
terdiri atas dua orang atau lebih yang mempunyai ikatan darah, perkawinan, atau
adopsi.
- Francis F. Merrill
Keluarga adalah kelompok sosial kecil yang umumnya terdiri
atas ayah, ibu, dan anak. Hubungan sosial di antara anggota keluarga relative
tetap dan didasarkan atas ikatan darah, perkawinan, atau adopsi. Keluarga
merupakan kesatuan kelompok terkecil di dalam masyarakat.
Pranata keluarga bertujuan mengatur manusia dalam hal melanjutkan keturunan (reproduksi). Dalam kaitan dengan tujuan itu, pranata keluarga mempunyai beberapa fungsi nyata sebagai berikut.
- Mengatur masalah tanggung jawab untuk merawat dan
mendidik atau mensosialisasikan anak.
- Mengatur masalah hubungan kekerabatan, yaitu
ikatan-ikatan persaudaraan yang didasarkan adanya hubungan darah.
- Mengatur masalah hubungan seksual untuk melanjutkan
keturunan yang perlu melalui ikatan perkawinan. Dengan adanya
aturan-aturan mengenai hubungan seksual dalam pranata keluarga,
kelangsungan hidup manusia dapat dipertahankan.
- Pranata keluarga juga memiliki fungsi afeksi.
Setiap anggota dapat mencurahkan perasaan kasih sayangnya kepada anggota
keluarga yang lain. Ayah menyayangi ibu, demikian sebaliknya. Ayah atau
ibu menyayangi anak-anak demikian juga anak-anak menyayangi ayah dan
ibunya. Adik menyayangi kakak, demikian sebaliknya.
Dalam pranata keluarga terdapat pula
fungsi tersembunyi sebagai berikut.
- Melaksanakan pengendalian sosial terhadap anggota
keluarga agar tidak melakukan penyimpangan sosial.
- Mengatur masalah ekonomi keluarga. Setiap
keluarga mengatur ekonominya sendiri supaya setiap anggota keluarga dapat
memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
- Mewariskan gelar kebangsawanan. Pada orang tua
yang berstatus bangsawan, gelar kebangsawanan akan menurun kepada anaknya.
- Melindungi anggota keluarga. Orang tua melindungi
anaknya sampai dewasa, sebaliknya anak melindungi orang tuanya ketika
orang tua sudah berusia lanjut atau jompo.
Pembentukan Keluarga
Hubungan antaranggota keluarga
dijiwai suasana afeksi atau kasih sayang dan rasa tanggung jawab. Menurut
Koentjaraningrat suatu keluarga yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak disebut
keluarga inti (nuclear family), namun ada juga suatu keluarga yang selain ayah,
ibu, dan anak terdapat nenek, bibi, paman, kemenakan, dan saudara lainnya.
Keluarga inti yang diperluas tersebut disebut extended family. Nuclear family
dan extended family dapat digambarkan sebagai berikut.
Keluarga yang terbentuk melalui perkawinan disebut keluarga prokreasi, sedangkan setiap individu yang dilahirkan disebut keluarga orientasi. Karena perkawinan, keanggotaan individu yang semula dalam keluarga orientasi beralih menjadi keluarga prokreasi. Kedudukan individu dalam keluarga orientasi dan prokreasi dapat digambarkan sebagai berikut.
Suatu keluarga merupakan institusi sosial yang bersifat universal dan multifungsional. Fungsi pengawasan sosial, keagamaan, pendidikan, perlindungan, dan rekreasi dilakukan oleh keluarga terhadap para anggotanya. Akibat proses industrialisasi, urbanisasi, dan sekularisasi, keluarga dalam masyarakat modern kehilangan sebagian dari fungsi tersebut. Akan tetapi, dalam perubahan masyarakat, fungsi utama keluarga tetap melekat, yaitu melindungi, memelihara, sosialisasi, dan memberikan suasana kemesraan bagi keluarganya.
Dalam sosiologi dijumpai istilah poligami, yaitu seorang suami mempunyai istri lebih dari seorang atau sebaliknya seorang istri mempunyai suami lebih dari seorang. Koentjaraningrat berpendapat bahwa kerabat ialah kesatuan sosial yang terdiri atas orang-orang yang ada hubungan darah secara vertikal atau horizontal, serta kelompok-kelompok sosial yang terjalin oleh hubungan kekeluargaan karena perkawinan.
Keluarga yang terbentuk melalui perkawinan disebut keluarga prokreasi, sedangkan setiap individu yang dilahirkan disebut keluarga orientasi. Karena perkawinan, keanggotaan individu yang semula dalam keluarga orientasi beralih menjadi keluarga prokreasi. Kedudukan individu dalam keluarga orientasi dan prokreasi dapat digambarkan sebagai berikut.
Suatu keluarga merupakan institusi sosial yang bersifat universal dan multifungsional. Fungsi pengawasan sosial, keagamaan, pendidikan, perlindungan, dan rekreasi dilakukan oleh keluarga terhadap para anggotanya. Akibat proses industrialisasi, urbanisasi, dan sekularisasi, keluarga dalam masyarakat modern kehilangan sebagian dari fungsi tersebut. Akan tetapi, dalam perubahan masyarakat, fungsi utama keluarga tetap melekat, yaitu melindungi, memelihara, sosialisasi, dan memberikan suasana kemesraan bagi keluarganya.
Dalam sosiologi dijumpai istilah poligami, yaitu seorang suami mempunyai istri lebih dari seorang atau sebaliknya seorang istri mempunyai suami lebih dari seorang. Koentjaraningrat berpendapat bahwa kerabat ialah kesatuan sosial yang terdiri atas orang-orang yang ada hubungan darah secara vertikal atau horizontal, serta kelompok-kelompok sosial yang terjalin oleh hubungan kekeluargaan karena perkawinan.
- Secara vertikal dalam masyarakat Jawa dikenal
hubungan kekerabatan sampai tujuh generasi, yaitu anak, cucu, buyut,
canggah, wareng, udheg-udheg, dan gantung siwur.
- Secara horizontal, misalnya hubungan saudara
ayah, saudara ibu, saudara kakek, saudara nenek, saudara kandung, anak
kakak, anak adik sesaudara kandung, dan lain-lain.
Beberapa hal mengenai masyarakat :
Pengertian Masyarakat
Masyarakat dalam Bahasa Inggris disebut society, artinya sekelompok manusia yang hidup bersama, saling berhubungan dan mempengaruhi, saling terikat satu sama lain sehingga melahirkan kebudayaan yang sama. Pengertian sekelompok manusia di sini, tidak mempunyai batas yang jelas harus beberapa orang, tetapi jumlahnya minimal 2 orang. Anderson dan Parker (Astrid: 1977), menyebutkan bahwa masyarakat adalah:
a) Adanya sejumlah orang,
b) Tinggal dalm suatu daerah tertentu,
c) Mengadakan hubungan satu sama lain,
d) Saling terikat satu sama lain karena mempunyai kepentingan bersama,
e) Merupakan satu kesatuan sehingga mereka mempunyai perasaaan solidaritas,
f) Adanya saling ketergantungan,
g) Masyarakat merupakan suatu system yang diatur oleh norma-norma/aturan-aturan tertentu, dan
h) Menghasilkan kebudayaan.
Menurut Soejono Soekamto (1987), beberapa ciri masyarakat perkotaan yang menonjol adalah:
a) Kehidupan beragama kurang karena disebabkan adanya cara berpikir yang rational, yang berdasakan pada perhitungan-perhitungan eksak;
b) Dapat mengurus dirinya sendiri tanpa bantuan orang lain;
c) Pembagian kerja lebih tegas dan mempunyai batas-bats yang nyata;
d) Banyak peluang mendapat kerja daripada orang desa;
e) Jalan pikiran yang rasional menyebabkan interaksi sosial berdasarkan kepentingan daripada faktor pribadi;
f) Jalan kehidupan yang cepat mengakibatkan pentingnya faktor waktu;
g) Perubahan sosial tampak jelas dan cepat sebagai akibat terbukanya pengaruh dari luar.
Masyarakat dalam Bahasa Inggris disebut society, artinya sekelompok manusia yang hidup bersama, saling berhubungan dan mempengaruhi, saling terikat satu sama lain sehingga melahirkan kebudayaan yang sama. Pengertian sekelompok manusia di sini, tidak mempunyai batas yang jelas harus beberapa orang, tetapi jumlahnya minimal 2 orang. Anderson dan Parker (Astrid: 1977), menyebutkan bahwa masyarakat adalah:
a) Adanya sejumlah orang,
b) Tinggal dalm suatu daerah tertentu,
c) Mengadakan hubungan satu sama lain,
d) Saling terikat satu sama lain karena mempunyai kepentingan bersama,
e) Merupakan satu kesatuan sehingga mereka mempunyai perasaaan solidaritas,
f) Adanya saling ketergantungan,
g) Masyarakat merupakan suatu system yang diatur oleh norma-norma/aturan-aturan tertentu, dan
h) Menghasilkan kebudayaan.
Menurut Soejono Soekamto (1987), beberapa ciri masyarakat perkotaan yang menonjol adalah:
a) Kehidupan beragama kurang karena disebabkan adanya cara berpikir yang rational, yang berdasakan pada perhitungan-perhitungan eksak;
b) Dapat mengurus dirinya sendiri tanpa bantuan orang lain;
c) Pembagian kerja lebih tegas dan mempunyai batas-bats yang nyata;
d) Banyak peluang mendapat kerja daripada orang desa;
e) Jalan pikiran yang rasional menyebabkan interaksi sosial berdasarkan kepentingan daripada faktor pribadi;
f) Jalan kehidupan yang cepat mengakibatkan pentingnya faktor waktu;
g) Perubahan sosial tampak jelas dan cepat sebagai akibat terbukanya pengaruh dari luar.
Masyarakat
Berikut di bawah ini adalah beberapa pengertian masyarakat dari beberapa ahli sosiologi dunia:
1) Menurut Selo Sumardjan masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.
Berikut di bawah ini adalah beberapa pengertian masyarakat dari beberapa ahli sosiologi dunia:
1) Menurut Selo Sumardjan masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.
2) Menurut Karl Marx masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.
3) Menurut Emile Durkheim masyarakat merupakan suau kenyataan objektif pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.
4) Menurut Paul B. Horton & C.Hunt masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok / kumpulan manusia tersebut.
Kelompok manusia yang lebih besar
dapat disatukan dengan gagasan kesamaan nenek moyang (suku, etnis) atau
kesamaan fokus budaya atau materi (bangsa atau negara bagian), sering dibagi
lebih lanjut menurut struktur kelas sosial dan hirarki. Sebuah suku dapat
terdiri dari beberapa ratus individu, sementara negara bagian modern terbesar
berisi lebih dari semilyar. Konflik kekerasan di antara kelompok-kelompok besar
disebut peperangan. Kesetiaan / pengabdian untuk kelompok yang besar seperti
ini disebut nasionalisme atau patriotisme. Dalam keekstriman, perasaan
pengabdian terhadap sebuah lembaga atau kewenangan dapat mencapai keekstriman
pathologi, yang berakibat hysteria massa (gangguan syaraf) atau fasisme.
Antropologi budaya menjelaskan masyarakat manusia yang berbeda-beda, dan
sejarah mencatat interaksi mereka berikut kesuksesan yang dialami. Organisasi
dan pemerintahan bentuk modern dijelaskan oleh Ilmu Politik dan Ekonomi.
masyarakat yang telah mencapai tingkat kerumitan tertentu, umumnya termasuk perkotaan dan pemerintahan berlembaga, agama, iptek, sastra serta filsafat. Perkotaan paling awal di dunia ditemukan di dekat rute perdagangan penting kira-kira 10.000 tahun lalu (Yeriko, Çatalhöyük). Kebudayaan manusia dan ekspresi seni mendahului peradaban dan dapat dilacak sampai ke palaeolithik (lukisan goa, arca Venus, tembikar / pecah belah dari tanah). Kemajuan pertanian memungkinkan transisi dari masyarakat pemburu dan pengumpul atau nomadik menjadi perkampungan menetap sejak Milenium ke-9 SM. Penjinakan hewan menjadi bagian penting dari kebudayaan manusia (anjing, domba, kambing, lembu). Dalam masa sejarah ilmu pengetahuan dan teknologi telah berkembang bahkan lebih pesat (lihat Sejarah iptek).
Masyarakat Terbuka
Istilah masyarakat terbuka ( open society) pertama kali diperkenalkan oleh Henri Hergson pada tahun 1932 ketika ia menerbitkan bukunya, “two sources of religion and morality” masyarakat terbuka adalah satu idea yang dimajukan oleh ahli falsafah Henri Bergson. Yakni masyarakat yang tidak memiliki dinding-dinding yang membatasi sekaligus berani membuka diri dengan peradaban yang ada di masyarakat. Di dalam satu masyarakat terbuka, kerajaan bertindak balas, mendengar dengan baik dan mempunyai sistem politik yang tulus dan mudah. Negara tidak boleh menyimpan rahsia daripada dirinya sendiri dari konteks kerakyatan. Negara yang bermasyarakat terbuka tidak mempunyai nilai autokratik dan semua pengetahuan diketahui oleh semua. Kebebasan berpolitik dan hak-hak asasi manusia merupakan asas kepada masyarakat.
masyarakat yang telah mencapai tingkat kerumitan tertentu, umumnya termasuk perkotaan dan pemerintahan berlembaga, agama, iptek, sastra serta filsafat. Perkotaan paling awal di dunia ditemukan di dekat rute perdagangan penting kira-kira 10.000 tahun lalu (Yeriko, Çatalhöyük). Kebudayaan manusia dan ekspresi seni mendahului peradaban dan dapat dilacak sampai ke palaeolithik (lukisan goa, arca Venus, tembikar / pecah belah dari tanah). Kemajuan pertanian memungkinkan transisi dari masyarakat pemburu dan pengumpul atau nomadik menjadi perkampungan menetap sejak Milenium ke-9 SM. Penjinakan hewan menjadi bagian penting dari kebudayaan manusia (anjing, domba, kambing, lembu). Dalam masa sejarah ilmu pengetahuan dan teknologi telah berkembang bahkan lebih pesat (lihat Sejarah iptek).
Masyarakat Terbuka
Istilah masyarakat terbuka ( open society) pertama kali diperkenalkan oleh Henri Hergson pada tahun 1932 ketika ia menerbitkan bukunya, “two sources of religion and morality” masyarakat terbuka adalah satu idea yang dimajukan oleh ahli falsafah Henri Bergson. Yakni masyarakat yang tidak memiliki dinding-dinding yang membatasi sekaligus berani membuka diri dengan peradaban yang ada di masyarakat. Di dalam satu masyarakat terbuka, kerajaan bertindak balas, mendengar dengan baik dan mempunyai sistem politik yang tulus dan mudah. Negara tidak boleh menyimpan rahsia daripada dirinya sendiri dari konteks kerakyatan. Negara yang bermasyarakat terbuka tidak mempunyai nilai autokratik dan semua pengetahuan diketahui oleh semua. Kebebasan berpolitik dan hak-hak asasi manusia merupakan asas kepada masyarakat.
Dalam masyarakat terbuka setiap
warga memiliki kebebasan menyatakan pendpat dan berekpresi.batasan dari
kebebasan menyatakan pendapat dan berekprsi adalah auran-aturan hukum yang
demokratis, dan bukan saja hak-hak dasar manusia sebagaimana diakui deklarasi
universal hak asasi manusia dan dijamin oleh undang-undang dasar 1945, tetapi
juga prasyarat dasar bagi kemajuan manusia.
Masyarakat Tertutup
Masyarakat tertutup adalah system di mana perbedaan pendapat hilang atau menjadi sangat minim karena adanya kelompok tertentu, ( bisa masyarakat, bisa Negara, atau system ekonomi fundamentalisme).yang melakukan klaim-klaim kebenaran hakiki dimana klaim-klaim itu dilakukan dengan ancaman dan tekanan, baik berupa verbal, massa, senjata dan yang lainnya.
Pada masyarakat ini, manusia terkungkung sekaligus statis dan tidak berkembang di karenakan kemandegannya.
Masyarakat tertutup adalah system di mana perbedaan pendapat hilang atau menjadi sangat minim karena adanya kelompok tertentu, ( bisa masyarakat, bisa Negara, atau system ekonomi fundamentalisme).yang melakukan klaim-klaim kebenaran hakiki dimana klaim-klaim itu dilakukan dengan ancaman dan tekanan, baik berupa verbal, massa, senjata dan yang lainnya.
Pada masyarakat ini, manusia terkungkung sekaligus statis dan tidak berkembang di karenakan kemandegannya.
Sumber : http://dyevie.blogspot.com/2010/09/individu-dan-masyarakat.html
MASYARAKAT
1. Beberapa
pengertian tentang masyarakat
a.
Menurut
Drs. JBAF Mayor Polak, masyarakat adalah wadah segenap antar hubungan sosial
terdiri atas banyak sekali kolektiva serta kelompok dan tiap-tiap kelompok
terdiri atas sub kelompok.
b.
Menurut
Prof. M.M Djoyodiguno, adalah suatu kebulatan dari segala perkembangan dalam
hidup bersama antara manusia dengan manusia.
c.
Menurut
Hasan sadily, masyarakat adalah suatu keadaan badan atau kumpulan manusia yang
hidup bersama.
Jelasnya
masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan,
norma-norma adat istiadat yang sama-sama ditaati dalam lingkungannya. Tatanan
kehidupan, norma-norma yang mereka miliki tersebut menjadi dasar kehidupan
sosial dalam lingkungan mereka, sehingga dapat membentuk kelompok masyarakat
yang memiliki ciri-ciri kehidupan yang khas.
2. Dalam
pertumbuhan dan perkembangan masyarakat dapat digolongkan menjadi masyarakat
sederhana dan masyarakat maju.
a.
Masyarakat
sederhana, masyarakat ini memiliki pola pembagian kerja yang dibedakan menurut
jenis kelamin, hal ini berlatar belakang dari kemampuan fisik antara seorang
pria dan wanita dalam menghadapi tantangan alam yang buas pada saat itu.
b.
Masyarkat
maju, masyarkat ini mempunyai ragam kelompok sosial atau organisasi
kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan
tertentu. Organisasi kemasyarkatan ini berkembang dalam cakupan lingkungan
mulai dari yang terbatas, nasional, regional, maupun internasional. Masyarakat
maju dapat dibedakan sebagai kelompok masyarakat non industri dan masyarakat
industri.
·
Masyarakat
non industri
-
Kelompok
primer/ face to face group : interaksi antar anggotanya lebih intensif, erat
dan akrab. Sifat interaksinya berdasarkan kekeluargaan dan simpati. Pembagian
tugas dititikberatkan pada kesadaran dan tanggung jawab.
-
Kelompok
sekunder : hubungan antar anggotanya bersifat formal atau resmi. Sifat
interaksi, pembagian kerja diatur atas pertimbangan rasional dan obyektif.
Pembagian kerja berdasarkan pada kemampuan, keahlian tertentu serta dituntut
dedikasi. Contoh parpol, serikat buruh, organisasi profesi dan lain-lain.
Dilihat
dari hubungan anggota yang bersifat resmi tumbuh kelompok formal dan informal.
-
Kelompok
informal/ informal group adalah kelompok sosial yang tidak memiliki struktur
organisasi, contoh serikat buruh.
-
Kelompok
resmi/ formal group adalah kelompok sosial yang mempunyai tata aturan tegas
untuk mengatur hubungan antar anggotanya. Contoh organisasi-organisasi profesi.
·
Masyarakat
industri
Ciri
dari masyarakat industri adalah otonomi sejenis yaitu kepandaian/ keahlian
khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri sampai pada batas-batas tertentu.
Contoh koki, tukang las, ahli mesin dst. Mereka dapat bekerja secara mandiri.
Dengan
otonomi sejenis makin komplekpembagian kerja sehingga makin banyak timbul
kepribadian individu, dan pekerjaan menjadi lebih khusus.
Abad 15
adalah pangkal berkembang pesatnya industrialisasi terutama didaratan eropa
sehingga timbul pembagian kerja antara majikan dan buruh. Laju pertumbuhan
industri membawa konsekwensi memisahkan antara majikan dan pekerja. Majikan
sebagai pemilik modal memonopoli posisi-posisi tertentu sehingga terjadi
konflik dan ketidak puasan pekerja. Hal ini mendorong terbentuknya serikat
buruh untuk memperbaiki kondisi kerja dan upah.akumulasi ketidak puasan pekerja
semakin meningkat karena kaum industrialis mengganti tenaga manuasia dengan
mesin-mesin yang berakibat stagnasi mental para buruh.
Masalah utama pembagian kerja dalam masyarakat
adalah kurangnya kesempatan kerja. Sebabnya adalah laju pertumbuhan penduduk
dan lambatnya perkembangan dalam bidang pertanian (karena sebagian besar tenaga
kerja masyarakat Indonesia adalah dalam bidang pertanian).
Akibat kurangnya kesempatan kerja adalah
pengangguran dan arus urbanisasi yang meningkat, maka dibutuhkan penciptaan
kesempatan kerja yang lebih bervariasi. Ketimpangan-ketimpangan yang
mempengaruhi usaha perluasan tenaga kerja adalah:
a.
Pola pemukiman penduduk antara pulau jawa dan
luar jawa
b.
Ketimpangan pembangunan antar daerah
c.
Ketidakserasian laju pembangunan daerah kota
dan pedesaan
d.
Kurang berkembangnya informasi pasar tenaga
kerja, sehingga terjadi kesenjangan permintaan dan penawaran kerja.
e.
Kurang terdapatnya penyesuaian antara program
pendidikan dengan arah pembangunan
f.
Ketimpangan koordinasi dalam pemilikan
investasi padat modal dan padat karya
g.
Ketimpangan tingkat produktivitas antara
sektor pertanian dan non pertanian
h.
Kekurangserasian perkembangan antara sektor
formal dan non formal
i.
Masalah pengangguran terbuka dan pengangguran
terselubung.
Pengertian masyarakat menurut para ahli
seperti Selo Sumardjan, Karl Marx, Indan Encang, Paul B Horton dan C. Hunt, JL.
Gillin dan J.P Gillin, M.J. Herskovitz, Hasan Sadily dan sebagainya pada
intinya memiliki beberapa poin penting sebagai berikut yaitu orang, kebudayaan,
hidup bersama, organisasi, keanggotaan, kumpulan manusia, melakukan kegiatan
dalam kelompok, setia dalam sistem. Masyarakat juga bisa dibilang sebagai
banyaknya individu atau perseorangan yang terikat dalam suatu ikatan yang di
sebut adat atau hukum dan hidup bersama menjalaninya. Terus apa hubungannya
antara masyarakat dengan Perencanaan Wilayah dan Kota atau Penataan Ruang yang
merupakan inti dari blog ini? Tentunya dalam perencanaan wilayah dan kota di
kenal istilah partisipasi masyarakat, peran serta
masyarakat atau pemberdayaan masyarakat serta
istilah-istilah lainnya dalam Community Development. Nah, untuk itulah dasar -
dasar mengenai apa itu masyarakat perlu di ketahui terlebih dahulu.
Pengertian Masyarakat adalah orang –
orang yang saling berinteraksi dalam suatu ikatan atau sistem di mana mereka
berada. Bisa dibilang juga bahwa pengertian masyarakat adalah suatu
jaringan yang menghubungkan antar entitas yang saling tergantung antara satu
individu dengan individu lainnya yang bersifat teratur.
Definisi masyarakat menurut para ahli
yang sebelumnya di sebutkan pada paragraf pertama tadi adalah sebagai berikut :
Selo Sumardjan
Pada intinya, masyarakat itu merupakan kumpulan
orang yang hidup bersama - sama yang akhirnya menciptakan kebudayaan.
Koentjaraningrat
Kehidupan manusia yang satu yang secara kontinyu
berinteraksi satu sama lain berdasarkan sistem adat. Mereka memiliki suatu
identitas yang sama.
J.L Gillin dan J.P Gillin
Pengertian masyarakat adalah kelompok
terbesar manusia yang mempunyai sikap, kebiasaan, perasaan persatuan serta
tradisi yang sama satu sama lainnya.
Karl Marx
Dengan adanya pertentangan antar kelompok yang berbeda
secara ekonominya menyebabkan masyarakat menjadi struktur yang menderita suatu
ketegangan organisasi atau perkembangan.
Paul B. Horton dan C. Hunt
Definisi Masyarakat adalah
kumpulan manusia yang secara relatif dapat hidup secara berkelompok dalam
jangka waktu yang lama, mereka relatif mandiri, punya wilayah tersendiri untuk
ditinggali, kebudayaan mereka sama dan selalu beraktivitas dalam kelompok.
Indan Encang
Kelompok manusia yang sudah lama hidup serta bekerja
sama, yang menyebabkan mereka dapat mengorganisir serta berpikir mengenai
dirinya sendiri sebagai 1 kesatuan sosial, tentunya ada batasan tertentu.
M.J Herskovitz
Beberapa orang/individu dalam suatu kelompok yang telah
terorganisir serta mengikuti cara hidup tertentu yang berbeda dengan masyarakat
lainnya.
Hasan Sadily
Arti masyarakat
menurut Hasan Sadiliy merupakan badan atau perkumpulan orang yang menjalani
hidup bersama.
Itulah pendapat beberapa ahli mengenai pengertian masyarakat, walaupun kata -
kata dari para ahli tersebut tidak benar - benar persis seperti itu diakibatkan
berbagai versi terjemahan, tetapi paling tidak maksudnya sudah seperti yang
tertulis di atas. Dari situ dapat dilihat beberapa poin penting mengenai masyarakat
yang sudah di bahas di paragraf pertama tadi.
Unsur Masyarakat
Berikutnya perlu di ketahui bahwa terdapat apa yang
merupakan faktor atau unsur dari masyarakat, yang menurut Soerjono
Soekanto, masyarakat mengandung unsur-unsur seperti berikut ini :
- Paling tidak ada 2 orang individu;
- Mereka menyadari satu kesatuan mereka;
- Jangka waktu dalam berhubungan termasuk lama.
Hubungan itu melahirkan manusia yang baru yang tetap selalu berkomunikasi
dan membuat berbagai aturan yang berhubungan dengan keterkaitan/hubungan
antar masyarakat tersebut.
- Mereka menjadi sebuah sistem, yang hidup secara bersama-sama yang pada akhirnya melahirkan apa yang di sebut kultur / kebudayaan serta saling berhubungan antara sesama masyarakat;
Sekedar tambahan, kata masyarakat pada dasarnya berasal
dari bahasa Arab, yaitu dari kata musyarak, sedangkan untuk bahasa Inggrisnya,
masyarakat = society. Semoga dengan sedikit catatan ringkas ini dapat membuat
pembaca mengerti akan pengertian masyarakat yang merupakan hal dasar
dalam mempelajari tentang Partisipasi Masyarakat serta Pemberdayaan Masyarakat dalam perencanaan
wilayah dan kota.
Sumber :
http://dokter-kota.blogspot.com/2012/10/pengertian-masyarakat.html
Demikian beberapa hal yang bisa saya posting di blog saya ini, semoga bermanfaat. Mohon maaf jika ada yang tidak berkenan dan jika ada kesalahan. Terima Kasih.
0 komentar:
Posting Komentar