Minggu, 30 Maret 2014

Teamwork ( Kerja sama )

Pada tulisan kali ini saya akan membahas tentang teamwork atau kerja sama. Apa sih kerja sama itu? Apakah kerja sama itu diperlukan? Pada saat seperti apakah kerja sama itu diperlukan? Untuk lebih jelasnya, silahkan baca tulisan ini.

Team work dapat kita temukan dalam kegiatan sehari-hari. Seperti saat bermain sepak bola, bola basket, futsal dan beberapa olahraga yang memerlukan tim untuk memainkannya. Bukan hanya itu, di dalam pekerjaan pun bisa ditemukan team work, karena manusia tidak bisa menyelesaikan segala sesuatunya sendiri. Disini saya akan membahas team work di dalam kegiatan touring. 


Pernahkan para pembaca melihat rombongan motor melakukan perjalanan atau malah para pembaca juga pernah ikut menjadi rombongan tersebut? jika pernah, bisa dipastikan mereka sedang melakukan touring. Lalu apa hubungannya touring dengan team work? Apa team work diperlukan dalam touring? Jawabannya adalah iya. Kalau ditanya kenapa, karena saat touring tentu jumlah motor yang berjalan bisa mencapai belasan bahkan puluhan motor. Dan belum tentu semua orang dalam rombongan tersebut mengetahui medan jalan seperti apakah jalanan rusak, berlubang dan sebagainya dan belum tentu juga tahu, jalan mana yang akan ditempuh untuk mencapai tujuan. 

Lalu bagian mana yang diperlukan kerja sama? Dalam touring tidak dituntut untuk adu cepat dengan anggota rombongan, namanya juga touring, bukan balapan. Namun bukan berarti touring itu harus berjalan dengan kecepatan lambat, kalau lambat, kapan sampainya? Oleh sebab itu, touring membutuhkan beberapa orang atau petugas dalam formasi supaya perjalanan bisa dilakukan dengan cepat dan tentu saja sampai tujuan dengan selamat.

Apa saja sih petugas dalam formasi tersebut? untuk jelasnya silahkan dibaca.
Setiap acara berkendara bersama diwajibkan adanya petugas sebagai berikut :

1. ROAD CAPTAIN (RC)
  • Adalah orang yang bertanggung jawab terhadap kelancaran perjalanan Turing pulang-pergi.
  • Memimpin briefing dan doa selama kegiatan touring berlangsung.
  • Menentukan rute perjalanan yang akan dilalui berikut rute Pulang-Pergi.
  • Menentukan rest point dan pom bensin.
  • Mengambil keputusan pada saat terjadinya keadaan darurat dengan melakukan koordinasi dengan petugas-petugas touring yang lain.
  • Posisi RC bisa merangkap sebagai petugas yang lain atau hanya sebagai peserta saja tergantung kebutuhan saat turing berjalan.
2. SAFETY OFFICER (SO)
  • Bertugas untuk memastikan jalur yang akan dilalui oleh peserta berkendara berkelompok adalah jalur yang aman dan layak untuk dilalui.
  • Selalu bekerja sama dengan VO dalam hal mengatur kecepatan kelompok dengan pertimbangan keselamatan bersama.
  • Wajib memahami arah rute perjalanan dan kondisi ruas jalan yang akan dilalui sehingga bisa memprediksi kecepatan.
  • Posisi SO berada paling depan dari rombongan dan diperkenankan melepaskan diri jauh ke depan guna mengantisipasi keadaan
3. VORIJDER (VO)
  • Tugas utamanya adalah memimpin perjalanan rombongan dengan mengatur ritme kecepatan seluruh peserta selama perjalanan dengan dasar masukan dari SO, SW dan RC.
  • Memberikan tanda-tanda (Hand & Foot sign) guna keselamatan rombongan dan wajib disampaikan secara berantai oleh seluruh peserta di belakangnya.
  • Berinisiatif dalam mengambil jalan yang aman bagi seluruh peserta berkendara berkelompok dengan berbagai konsekwensi yang dapat dipertanggungjawabkan.
  • Mengenali rute yang akan dilalui, termasuk memahami tempat-tempat sebagai restpoint dan pom bensin terdekat.
4. SWEEPER (SW)
  • Sweeper terbagi menjadi 2 yaitu Sweeper Tengah (Mid Sweeper) dan Sweeper Belakang (End Sweeper).
  • Tugas utama Sweeper adalah memastikan seluruh peserta tetap pada posisinya masing-masing pada saat Touring berlangsung.
  • Sesuai dengan namanya, posisi dari sweeper tengah berada ditengah-tengah rombongan dan diperkenankan untuk maju sampai batas posisi VO untuk berkoordinasi jika ada peserta yang trouble.
  • Posisi Sweeper belakang adalah sebagai penutup rombongan, otomatis posisinya adalah paling belakang.
  • Sweeper belakang diperkenankan untuk maju sampai batas Sweeper Tengah untuk berkoordinasi menyampaikan pesan jika ada peserta yang trouble kemudian disampaikan oleh sweeper tengah kepada VO, atau langsung Sweeper Belakang sendiri yang berkoordinasi dengan VO.
  • Menyampaikan kondisi seluruh peserta berkendara berkelompok kepada VO dalam hal mengatur ritme kecepatan perjalanan.
  • Menemani peserta yang mengalami trouble sambil menunggu kedatangan TO atau MO untuk mengatasi masalah yang ada.
  • Mengatur posisi peserta dalam perjalanan guna memberikan jalan bagi kendaraan yang akan mendahului rombongan.
5. TECHNICAL OFFICER (TO)
  • Mengetahui teknik dasar perbaikan kendaraan guna mengantisipasi adanya trouble dari segi teknis pada kendaraan bermotor peserta Touring.
  • Mempersiapkan alat-alat / tool kit standard yang dibutuhkan pada saat trouble.
  • Mempersiapkan sparepart fast moving cadangan guna mengantisipasi adanya kerusakan kendaraan peserta dan mengakibatkan harus di gantinya sparepart tersebut.
  • Berkoordinasi dengan memberi masukan secara teknis kepada seluruh petugas guna mengatur ritme kecepatan rombongan jika ada peserta yang trouble secara teknis.
  • Memberikan solusi terbaik dalam hal menangani trouble jika tidak dapat ditangani sendiri maupun seluruh peserta touring dengan merujuk pada bengkel yang terdekat.
6. MEDICAL OFFICER (MO)
  • Memahami dasar-dasar Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) dalam menangani insiden kecelakaan terhadap peserta berkendala kelompok.
  • Mempersiapkan obat-obatan standard guna mengantisipasi adanya musibah kecelakaan yang terjadi pada peserta touring.
  • Berinisiatif untuk mengambil tindakan medis lebih lajut bila terjadi resiko yang cukup fatal sehingga tidak dapat ditanggulangi sendiri dengan merujuk kepada Rumah Sakit atau klinik terdekat.
  • Berkoordinasi dengan seluruh petugas dalam hal kondisi medis peserta touring yang berkaitan dengan ritme kecepatan dalam berkonvoi.


Nah, para petugas tersebutlah yang mengatur bagaimana arah dan meminimalisir kecelakaan yang akan terjadi. misalnya, jika motor pengendara melaju dengan kecepatan 80kmpj lalu menghantam sebuah lubang dan pengendara tersebut terjatuh sedangkan dibelakangnya ada beberapa motor yang melaju dengan kecepatan sama, tentu akan sangat berbahaya, bisa saja pengendara-pengendara dibelakangnya terlambat melakukan pengereman dan menabrak pengendara yang jatuh tersebut. tentu saja akibatnya akan sangat fatal. Oleh sebat itu, para pengendara lain juga harus mematuhi aba-aba atau perintah yang diberikan oleh petugas diatas.

Selain itu, para petugas dan anggota rombongan yang lain harus selalu memeriksa, apakah ada anggota rombongan yang menghilang atau tertinggal. Untuk itulah selain para petugas, anggota rombongan juga mempunyai tanggung jawab untuk menjaga anggota lainnya.

Di sisi lain, posisi juga harus diperhatikan. Utamakan dahulu para pengendara yang membawa penumpang atau berboncengan. Lalu jika terjadi masalah pun harus diberitahu kepada seluruh rombongan, untuk jelasnya ada dibawah ini.
  1. Pemberangkatan klotur (=kelompok touring) dimulai oleh SO diikuti oleh VO dan rombongan sementara SW berada pada sisi kanan atau barisan paling belakang barisan untuk melakukan monitoring bahwa rombongan telah lepas dan melaju dengan baik. Posisi TO dan MO berada di dalam barisan klotur.
  2. Pergerakan touring tidak merubah posisi awal saat pemberangkatan dengan detil :
- Peserta touring yang menyertakan boncengers (=istri/pacar/anak) berada dalam posisi terdepan barisan persis di belakang SO dan VO.
- Peserta touring wanita (=jika ada) berada di dalam rombongan terdepan dibelakang peserta pada poin.a.
- Peserta yang mewakili trouble (=mesin/aksesoris/ban,insiden dll) diharap langsung menepi dengan memberikan hand code pada peserta terdekat agar di koordinasikan dengan SW dan MO.
- Peserta yang keluar (=poin.c) dari rombongan akan di cover oleh peserta dibelakangnya agar tidak memutus barisan.
  1. Jika memiliki waktu break pada check point yang telah tersedia, atur barisan parkir seperti saat dalam rombongan agar tidak “merombak” kerapian saat perjalanan touring.
  2. Kenali partner di depan dan di belakang bikers agar susunan tidak gampang terpecah.
  3. Speed / kecepatan :
- Perputaran kecepatan 40 – 60 km/jam dalam kota dengan kondisi 40 – 60 m di depan jalanan memiliki space yang leluasa untuk melakukan akselerasi pada kecepatan tersebut.
- Naik-turunnya kecepatan akan diatur oleh VO berdasarkan opini SO yang telah melihat aman-tidaknya jalur dalam beberapa puluh meter ke depan.
- Perputaran kecepatan diatas 60 km/jam harus melalui batas toleransi aman atas pertimbangan SO dan bukan atas inisiatif pribadi dalam melakukan akselerasi
  1. Sampai di tujuan :
- Pergerakan dinamis saat memasuki area parkir di tempat tujuan.
- Pengaturan kendaraan secara rapi sesuai lahan parkir yang tersedia

Dengan mengikuti posisi diatas, setidaknya bisa meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan. Namun, memang terkadang kita melihat para rider yang melakukan touring seakan memaksa kita untuk menepi karena mereka ingin lewat dan membuat seolah mereka itu egois, padahal toh sama-sama membayar pajak. Hal itu mereka lakukan karena mereka mengejar waktu untuk mencapai tempat tujuan. Karena mereka melakukan perjalanan yang jauh. Mungkin awalnya kita kesal, tapi saat menjadi salah satu dari rombongan tersebut tentu akan mengerti. 

Dan sekarang saya akan menjelaskan apa itu kerja sama, diantaranya
1. Sebuah tindakan atau bekerja bersama untuk mencapai tujuan atau keuntungan bersama; bertindak bersama
2. Bantuan aktif dari orang/organisasi/kelompok lain (entah itu banyak atau sedikit)
3. Keinginan untuk bekerjasama, menandakan keinginan bekerjasama,
4. Kerjasama dalam pandangan ekonomi, merupakan gabungan individu yang saling membantu untuk mencapai hasil produksi, pembelian atau distribusi demi keuntungan bersama,
5. Kerjasama dalam pandangan Sosiologi, adalah aktifitas yang dilakukan bersama demi mencapai hasil yang saling menguntungkan,
6. Kerjasama dalam pandangan Ekologis, berarti interaksi saling menguntungkan antara organisme hidup dalam sebuah wilayah terbatas.


Pengertian Kerjasama Menurut Para Ahli

Dikutip dari Gede Yudi Henrayana, kerjasama didefinisikan oleh para ahli sebagai berikut:
1. Moh. Jafar Hafsah menyebut kerjasama ini dengan istilah kemitraan, yang artinya adalah suatu strategi bisnis yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih dalam jangka waktu tertentu untuk meraih keuntungan bersama dengan prisip salingmembutuhkan dan saling membesarkan.

2. H. Kusnadi mengartikan kerjasama sebagai dua orang atau lebih untuk melakukanaktivitas bersama yang dilakukan secara terpadu yang diarahkan kepada suatu targetatau tujuan tertentu.

3. Zainudin memandang kerjasama sebagai kepedulian satu orang atau satu pihak dengan orang atau pihak lain yang tercermin dalam suatu kegiatan yangmenguntungkan semua pihak dengan prinsip saling percaya, menghargai, dan adanyanorma yang mengatur. Makna kerjasama dalam hal ini adalah kerjasama dalam konteksorganisasi, yaitu kerja antar anggota organisasi untuk mencapai tujuan organisasi(seluruh anggota).

4. Tangkilisan (2005:86) dalam Manajemen Publik, memandang kerjasama perlu diadakan dengan kekuatan yang diperkirakan mungkin akan timbul. Kerjasama tersebut dapat didasarkan atas hak,kewajiban, dan tanggung jawab masing-masing orang untuk mencapai tujuan.

5. Bowo dan Andy menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan kerjasama harus tercapai keuntungan bersama (2007:50-51), Pelaksanaan kerjasama hanya dapat tercapai apabila diperoleh manfaat bersama bagi semua pihak yang terlibat di dalamnya(win-win). Apabila satu pihak dirugikan dalam proses kerjasama, maka kerjasama tidak lagi terpenuhi. Dalam upaya mencapai keuntungan atau manfaat bersama dari kerjasama, perlu komunikasi yang baik antara semua pihak dan pemahaman sama terhadap tujuan bersama.


Oleh sebab itulah, dibutuhkan kerja sama dalam touring, karena touring itu dilakukan secara berkelompok dan dengan tujuan yang sama seperti liburan, menuju suatu tempat yang sama dan sebagainya. Touring bisa saja dilakukan sendiri, tetapi akan lebih menyenangkan dan aman jika melakukannya dengan orang lain. Dan tentunya rombongan touring juga harus menghormati pemakai jalan yang lain dan pemakai jalan pun menghormati rombongan touring, karena rombongan touring meminta jalan anda hanya sebentar, tidak memakan waktu puluhan menit apa lagi berjam-jam, toh itu pun demi keselamat pengguna jalan lainnya.

Demikian tulisan saya tentang kerja sama dan contoh yang diambil adalah kerjasama dalam touring, mohon maaf jika ada kesalahan dan kekurangan dan ada yang tidak berkenan. Keep safety, keep brotherhood, salam satu aspal. Terima kasih.



Sumber :
http://blog.byonic-jantan.com/2012/09/petugas-dalam-rombongan-touring.html
http://blog.byonic-jantan.com/2012/09/posisi-perjalanan-touring.html
http://lompoulu.blogspot.com/2013/06/pengertian-kerjasama.html

0 komentar:

Posting Komentar